Monday, December 31, 2012

MODEL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SMK


Bab  1
 Pendahuluan

A.          Latar Belakang


Seiring dengan kemajuan IPTEK pada era global ini, peran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam kancah persaingan pasar global dalam rangka menyiapkan tenaga menengah terampil, semakin menunjukkan trend yang kurang menggembirakan apabila ditinjau dari segi jumlah lulusan yang berkompeten, yang ada. Oleh karena itu, dalam mengantisipasi persaingan global tersebut,  perlu disiapkan lulusan peserta didik yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang berkualitas serta sikap teladan, dalam rangka ikut berpartisipasi dalam persaingan dunia kerja.


Berkaitan dengan lajunya perkembangan IPTEK itu sendiri, program pemelajaran di SMK sudah barang tentu menyesuaikan diri pada pemelajaran yang berorientasi pada tuntutan dunia kerja dan industri atau pasar. Oleh karena itu, lulusan SMK harus dibekali keterampilan yang sesuai dengan keahlian yang diminati siswa dalam rangka menopang  kehidupannya di masyarakat kelak.

Namun pada sisi lain, beberapa kalangan mensinyalir bahwa pada saat ini program normatif dan adaptif justru kurang diminati oleh kebanyakan siswa SMK dibandingkan program produktif. Mengapa demikian? Kemungkinan penyampaian kedua program pemelajaran tersebut kurang menarik, tidak membawa siswa berpikir kreatif, inovatif dan membangun kecakapan siswa mengenai pemecahan masalah yang ada.
Dalam kenyataannya, program normative dan adaptif justru sangat relevan dalam memberikan peranan terhadap pemahaman siswa yang berkaitan dengan pemelajaran program produktif. Program normatif dan adaptif merupakan alat dan pengetahuan dasar dalam memahami program produktif bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Oleh sebab itu, untuk mempermudah guru dalam membelajarkan ilmu-ilmu dasar tersebut, diperlukan suatu model pemelajaran yang sesuai dengan karakter program normatif dan adaptif sebagaimana tuntutan dunia usaha dan industri. Model-model pemelajaran tersebut dapat pula berbentuk bahan ajar ataupun hand out dan sejenisnya yang pada intinya membantu guru dalam memberikan wawasan melalui pemelajaran.

A.                Ruang Lingkup
Ruang  Lingkup penulisan Model Pemelajaran ini adalah dibatasi pada salah satu Kompetensi yang terdapat dalam kurikulum SMK edisi 2004, yaitu: “Mengaktualisasikan Sikap dan Perilaku Wirausaha” dengan Kode A dengan  alokasi waktu 80 Jam Pelajaran.

Diharapkan Model Pemelajaran ini menjadi salah satu alternatif mengajar bagi guru-guru SMK di lapangan. Dan untuk menambah wawasan serta kekayaan pengetahuan guru-guru mengenai Model Pemelajaran, maka dalam penulisan inipun kami berikan materi jenis-jenis model pemelajaran serta strategi melakukan Pemelajaran Partisipatif  sebagai Hal-Hal yang harus diperhatikan oleh Guru dalam Proses Pemelajaran.

B.           Tujuan
Tujuan pembuatan model ini adalah untuk memberikan layanan professional bagi guru-guru Kewirausahaan  di SMK. SMK yang dimaksud adalah meliputi seluruh jenis rumpun, yaitu rumpun Teknologi Industri (STM), rumpun ekonomi (SMEA), rumpun kerumahtanggaan (SMKK), rumpun pariwisata (SMIP), rumpun seni dan kerajinan (SMIK), rumpun seni pertunjukan (SMM dan  SMKI)

No comments:

Post a Comment